BAB II
PEMBAHASAN
2.1
BIOGRAFI
SOEHARTO
Soeharto
adalah presiden kedua Republik Indonesia. Beliau lahir di Kemusuk, Yogyakarta,
tanggal 8 juni 1921. Bapaknya bernama Kertosudiro seorang petani yang juga
pembantu lurah dalam pengairan sawah
desa, sedangkan ibunya bernama Sukirah. Beliau adalah presiden yang paling lama
menjabat dan berkuasa di pemerintahan yaitu salama 32 tahun. Pada masa
pemerintahannya dikenal sebagai Orde Baru.
Soeharto menikah dengan Siti Hartinah
("Tien") dan dikaruniai enam orang anak, yaitu Siti Hardijanti Rukmana (Tutut),
Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Hariyadi (Titiek), Hutomo
Mandala Putra (Tommy), dan Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek).
Semasa
kecil Soeharto sering berpindah tempat tinggal. Soeharto tinggal dirumah
kakeknya dari pihak ibu, pamannya, dirumah kakak perempuannya yang telah
bersuami, bahkan teman ayahnya. Setidaknya dalam sepuluh tahun pertama
hidupnya, enam kali Soeharto kecil harus hidup menumpang dari satu keluarga ke
keluarga lainnya.
Pada
tahun 1931, setamat sekolah rendah (SR) lima tahun, Soeharto disekolahkan oleh
orang tuanya ke sekolah lanjutan rendah di Wonogiri. Beberapa tahun kemudian,
Soeharto kembali ke kampung asalnya Kemusuk untuk melanjutkan sekolah di
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah di Yogyakarta.
Pada
tahun 1942, Soeharto mendaftar dan
diterima menjadi anggota KNIL. KNIL adalah tentara kerajaan Belanda. Dalam KNIL
ia mendapat pangkat sersan. Soeharto
meniti karir militernya dalam tiga zaman, yaitu: zaman penjajahan, zaman perang
kemerdekaan, dan zaman merdeka. Pada zaman Jepang beliau mendapat kesempatan
untuk menjadi anggota PETA. Dalam latihan PETA ini patriolisme terasa hidup,
dan kecintaan untuk membela tanah air makin menebal.Pada 5 Oktober 1945,
Soeharto resmi tercatat sebagai Tentara Republik Indonesia (TKR). Sebagai
anggota TKR, Soeharto memimpin serangan ke markas Jepang untuk peluncutan
senjata.
Karir
yang dirintisnya mulai dari bawah, dan terus menanjak pada posisi tertinggi, yaitu Jenderal Besar
bintang lima pada 30 September 1997. Pangkat yang disebut juga Panglima Besar
sampai saat ini hanya diberikan kepada tiga orang saja, yaitu Jenderal Besar
Soedirman, Jenderal Besar A.H Nasution
dan Jenderal Besar Soeharto.
Mantan
Presiden Soeharto, penguasa Indonesia selama 32 tahun ini, terkenal otoriter,
militeristik, ambisius namun murah senyum sekaligus. Selama masa
kepemimpinanya, Soeharto banyak meninggalkan jasa-jasa nya baik di bidang
politik, bidang kesehatan, bidang perekonomian dan bidang pendidikan. Namun
tidak dapat dipungkiri juga terdapatnya sisi kelam atau sisi negatif Soeharto
selama memimpim Indonesia yang terbilang lama tersebut.
Sebelum 1
Oktober 1965, nama Soeharto tidak banyak di kenal atau disebut-sebut orang.
Namanya tiba-tiba muncul ke permukaan setelah atas inisiatifnya sendiri sebagai
Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) mengambil alih
pimpinan Angkatan Darat menyusul aksi penjemputan paksa enam perwira tinggi
Angkatan Darat oleh G30S-PKI. Soeharto menggunakan G30S-PKI sebagai dalih untuk
merongrong legitimasi Presiden Soekarno, sambil melambungkan dirinya ke kursi
kepresidenan.
Tindakan ini diperkuat dengan turunnya Surat Perintah
yang dikenal sebagai Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) dari Presiden Soekarno yang memberikan kewenangan
dan mandat kepada Soeharto untuk mengambil segala tindakan untuk memulihkan
keamanan dan ketertiban. Langkah yang diambil Soeharto adalah segera
membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) sekalipun sempat ditentang Presiden
Soekarno, penangkapan sejumlah menteri yang diduga terlibat G-30-S
(Gerakan 30 September). Dalam aksi penumpasan ini menyebabkan korban kurang
lebih 500 ribu orang. Tindakan ini menurut pengamat internasional dikatakan
sebagai langkah menyingkirkan Angkatan Bersenjata Indonesia yang pro-Soekarno
dan pro-Komunis.
Soeharto
kemudian menerima penyerahan kekuasaan pemerintahan dari Presiden Soekarno.
Melalui Sidang Istimewa MPRS, pada 12 Maret 1967, Soeharto
ditunjuk sebagai pejabat presiden hingga setahun kemudian akhirnya di lantik menjadi Presiden ke 2 Republik Indonesia pada 27
Maret 1968.
Pada tahun-tahun awal kekuasaannya, banyak yang mengira Soeharto tidak akan mempertahankan kekuasaannya untuk jangka waktu yang lama. Seiring berjalannya waktu, ternyata Soeharto memiliki kemampuan politik yang sangat tinggi.
Pada tahun-tahun awal kekuasaannya, banyak yang mengira Soeharto tidak akan mempertahankan kekuasaannya untuk jangka waktu yang lama. Seiring berjalannya waktu, ternyata Soeharto memiliki kemampuan politik yang sangat tinggi.
Tahun-tahun pemerintahan Suharto diwarnai dengan
praktik otoritarian di mana tentara memiliki peran dominan di dalamnya.
Kebijakan dwifungsi ABRI memberikan kesempatan kepada militer untuk berperan dalam
bidang politik di samping perannya sebagai alat pertahanan negara. Demokrasi
telah ditindas selama hampir lebih dari 30 tahun dengan mengatasnamakan
kepentingan keamanan dalam negeri dengan cara pembatasan jumlah partai politik,
penerapan sensor dan penahanan lawan-lawan politik. Sejumlah besar kursi pada
dua lembaga perwakilan rakyat di Indonesia diberikan kepada militer, dan semua
tentara serta pegawai negeri hanya dapat memberikan suara kepada satu partai
penguasa Golkar.
Soeharto memiliki karakter
kepemimpinan yang kuat, di awal kepemimpinannya Soeharto menentukan arah
kebijakan pembangunan ekonomi Indonesia secara jelas,dengan Trilogi
pembangunannya yaitu stabilitas, pembangunan dan pemerataan. Soeharto juga
merupakan pemimpin yang tegas dan
memiliki keberanian dalam memimpin. Gaya Kepemimpinan Presiden
Soeharto merupakan gabungan dari gaya kepemimpinan Proaktif-Ekstraktif dengan
Adaptif-Antisipatif, yaitu gaya kepemimpinan yang mampu menangkap peluang dan
melihat tantangan sebagai sesuatu yang berdampak positif serta mempunyai visi yang jauh ke depan dan sadar akan
perlunya langkah-langkah penyesuaian.
Selain itu keberpihakan Soeharto pada
petani sangat jelas, Soeharto lahir dari keluarga petani sehingga mengenal
betul bagaimana cara membangun pertanian. Keberpihakannya pada petani itu
berhasil menjadikan Indonesia maju di bidang pertaniannya. Presiden Soeharto
yang sukses mengantarkan Indonesia menjadi negara pengimpor beras terbesar di
dunia.
Pada awal masa kekuasaan Soeharto,
karakter kepemimpinan Soeharto yang kuat efektif mempersatukan Indonesia di
tengah kekacauan politik dan perpecahan, Soeharto juga awalnya
merepresentasikan pemimpin yang bersahaja dan merakyat.
Dalam masa kekuasaannya, yang disebut
Orde Baru, Soeharto
membangun negara yang stabil dan mencapai kemajuan ekonomi dan infrastruktur.
Suharto juga membatasi kebebasan dan mendiskriminasi warganegara Indonesia
keturunan Tionghoa, menduduki Timor Timur, dan selain
itu juga dianggap sebagai rezim paling korupsi sepanjang masa dengan jumlah $AS
15 miliar sampai $AS 35 miliar.
Pada masa pemerintahannya Soeharto
banyak melakukan pembangunan-pembangunan di berbagai bidang, seperti
pembangunan jalan raya, pembangunan sekolah-sekolah, universitas, mesjid, jembatan
dan tempat-tempat umum lainnya, karena saking banyaknya tadi melakukan
pembangunan-pembangunan infrastruktur, Sehingga ia dijuluki sebagai “Bapak
Pembangunan”.Pada awal pemerintahan nya masyarakat hidup sejahtera, harga kebutuhan pokok begitu stabil dan BBM di tekan
harganya dengan subsidi yang cukup tinggi dari pemerintah. Tetapi dibalik semua
itu, ternyata Indonesia menanggung utang yang sangat besar pada IMF dan Bank dunia, hal tersebut
berimbas terhadap Indonesia kedepannya dan menjadi bumerang bagi pemimpin selanjutnya. Indonesia harus
mencicil utang tersebut 100 Triliun setiap tahunnya sampai saat sekarang ini.
Sampai-sampai pesawat buatan Habibie pun tidak dapat diproduksi oleh Indonesia
karena hal tersebut.
Selain itu Soeharto juga
disebut-sebut korupsi paling parah di Asia dan menyelewengkan uang negara
selama 32 tahun. Ia memiliki kekayaan di luar negeri yang begitu banyak, ia
juga banyak menyalahgunakan kekuasaan dan uang negara untuk kepentingan
anak-anaknya dan keluarganya. Ia juga menyelewengkan uang yayasan miliknya
sendiri. Adapun orang-orang berpendapat
bahwa kekayaan Soeharto itu tidak akan habis tujuh turunan karena terlalu
banyaknya. Pada 1997, menurut Bank Dunia, 20 sampai
30% dari dana pengembangan Indonesia telah disalahgunakan selama
bertahun-tahun. Krisis finansial Asia di tahun yang sama tidak membawa
hal bagus bagi pemerintahan Presiden Soeharto ketika ia dipaksa untuk meminta
pinjaman, yang juga berarti pemeriksaan menyeluruh dan mendetail dari IMF. Menurut Transparency International, Soeharto
menggelapkan uang dengan jumlah terbanyak dibandingkan pemimpin dunia lain
dalam sejarah dengan perkiraan 15–35 miliar dolar A.S. selama 32 tahun masa pemerintahannya.
Soeharto juga merupakan orang yang
ambisius terhadap kekuasaan, ia selalu tidak puas atas apa yang ia dapatkan, ia
juga selalu berusaha untuk menjatuhkan lawan-lawan politiknya dengan taktik dan
strategi-strateginya. Ia tidak mau memberi kesempatan untuk orang lain untuk
memegang kendali di negara ini. Untuk menjaga stabilitas nasional atau lebih
tepatnya memastikan semua di bawah kendali Soeharto, Presiden ke 2 RI itu
melakukan tindakan represif terhadap musuh politiknya, Komnas HAM menyatakan
paling tidak ada 5 pelanggaran berat HAM yang dilakukan oleh pemerintah
Soeharto Lima perkara yang diindikasikan sebagai pelanggaran HAM berat adalah
kasus Pulau Buru; Penembakan Misterius (Petrus); Peristiwa Tanjung Priok;
Kebijakan Daerah Operasi Militer di Aceh dan Papua; serta Kasus 27 Juli. Selain
itu Soeharto tidak memberikan kebebasan pers, berserikat, berkumpul,
berpendapat. Semua harus tunduk pada pemerintahan pusat.
Dengan banyaknya tindakan
Soeharto yang menyimpang tersebut maka banyak pihak-pihak dan masyarakat yang
menentang dan meminta Soeharto turun dari tahtanya pada tahun 1998. Tekanan
politik , Kerusuhan dan demonstrasi terjadi dimana-mana,mahasiswa-mahasiswa
dari berbagai universitas di Indonesia juga ikut dalam penuntutan kepada
Soeharto agar segera turun dari kekuasaannya. Peristiwa bersejarah yang masih
di kenang sampai saat ini adalah kematian empat orang mahasiswa Universitas
Trisakti dalam aksi demonstrasi tersebut, mereka meninggal karena terkena
tembakan gas air mata oleh aparat keamanan,dan mereka di kenang sebagai
pahlawan revolusi.
Pada saat itu banyak masyarakat yang menghujat habis-habisan
dan mencaci maki Presiden Soeharto. Setelah sekian lama ia memimpin negara ini,
namun hanya itu yang ia dapatkan pada saat-saat terakhir jabatannya sebagai
Presiden. Aksi masyarakat yang mengecam Soeharto untuk turun terdengar
dimana-mana. Pengunjuk rasa tersebut mengatakan tidak akan berhenti melakukan
aksinya sebelum Soeharto turun dari tahtanya. Aksi tersebut berpuncak pada pendudukan
gedung DPR/MPR RI, hingga akhirnya Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 untuk menghindari perpecahan dan meletusnya ketidakstabilan di Indonesia.
Pemerintahan dilanjutkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, B.J. Habibie.
Namun di
balik sisi kelam Soeharto tersebut, juga tidak dapat di pungkiri bahwa
banyaknya jasa-jasanya dan keberhasilannya
selama memerintah 32 tahun itu, yaitu diantaranya:
1.
Bidang
politik.
Sebagai presiden Indonesia selama lebih dari 30 tahun,
Soeharto telah banyak memengaruhi
sejarah Indonesia. Dengan pengambil alihan kekuasaan dari Soekarno, Soeharto
dengan dukungan dari Amerika Serikat memberantas
paham komunisme dan
melarang pembentukan partai komunis.
Dijadikannya Timor Timur sebagai
provinsi ke-27 (saat itu) juga dilakukannya karena kekhawatirannya bahwa partai
Fretilin (Frente
Revolucinaria De Timor Leste Independente /partai yang berhaluan
sosialis-komunis) akan berkuasa di sana bila dibiarkan merdeka.
2. Bidang kesehatan.
Untuk mengendalikan jumlah penduduk Indonesia,
Soeharto memulai kampanye Keluarga Berencana yang menganjurkan setiap pasangan
untuk memiliki secukupnya 2 anak. Hal ini dilakukan untuk menghindari ledakan
penduduk yang nantinya dapat mengakibatkan berbagai masalah, mulai dari
kelaparan, penyakit sampai kerusakan lingkungan hidup.
3. Bidang pendidikan.
Dalam bidang
pendidikan Soeharto
mempelopori proyek Wajib Belajar yang
bertujuan meningkatkan rata-rata taraf tamatan sekolah anak Indonesia. Pada
awalnya, proyek ini membebaskan murid pendidikan dasar dari uang sekolah (Sumbangan Pembiayaan Pendidikan) sehingga
anak-anak dari keluarga miskin juga dapat bersekolah. Hal ini kemudian
dikembangkan menjadi Wajib Belajar 9 tahun.
4. Kelebihan sistem Pemerintahan Orde Baru
perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari
AS$1.000
5. Kemajuan
sektor migas.
Puncaknya adalah penghasilan dari migas yang memiliki
nilai sama dengan 80% ekspor Indonesia. Dengan kebijakan itu, Indonesia di
bawah Orde Baru, bisa dihitung sebagai kasus sukses pembangunan ekonomi.
Keberhasilan Pak Harto membenahi bidang ekonomi sehingga
Indonesia mampu berswasembada pangan pada tahun 1980-an, menurut Emil Salim,
diawali dengan pembenahan di bidang politik. Kebijakan perampingan partai dan
penerapan azas tunggal ditempuh pemerintah Orde Baru, dilatari pengalaman masa
Orde Lama ketika politik multi partai menyebabkan energi terkuras untuk
bertikai.
6. Swasembada beras.
Seperti pepatah From Zero to Hero itulah kebijakan
yang dilakukan oleh HM Soeharto pada masa
pemerintahannya. Saat itu Indonesia menjadi pengimpor beras terbesar didunia,
namun oleh Soeharto ini dijadikan motivasi untuk menjadikan Indonesia sebagai
lumbung beras dunia. Puncaknya adalah ketika pada 1984 Indonesia dinyatakan
mampu mandiri dalam memenuhi kebutuhan beras atau mencapai swasembada pangan.
Prestasi itu membalik kenyataan, dari negara agraria yang mengimpor beras, kini
Indonesia mampu mencukupi kebutuhan pangan di dalam negeri. Pada tahun 1969
Indonesia memproduksi beras sekitar 12,2 juta ton beras tetapi tahun 1984 bisa
mencapai 25,8 juta ton.
7. Sukses transmigrasi.
Program transmigrasi era soeharto hanya
“kedok” untuk melakukan politik “javanisasi” & “penggusuran sistematis”
mengalihan lahan-lahan pertanian di pulau jawa ke bentuk industrialisasi &
telah merusak tatanan kehidupan di p.jawa & menutupi ketamakan atas
pengelolaan hutan yang dikuasai kroni-2 soeharto dengan alasan untuk lahan
transmigrasi. hutan di kalimantan,sumatra,papua telah hilang tidak tahu
rimbanya karena diambil oleh bob hasan,dkk
8. Sukses Program KB.
Dana - dana keluarga berencana yang “maha
besar” entah kemana,tetapi sekarang masih menyisakan kroni soeharto yang
“terpercaya” yaitu dr.haryono suyono-menko kesra & taskin era orba yang
seharusnya mempertanggung-jawabkan dana-dana tersebut ; angka-2 pertumbuhan
penduduk yang dimanipulasi hanya untuk membuat seolah program kb
berhasil,padahal ledakan penduduk di era soeharto begitu besar.
9. Sukses memerangi buta huruf.
Ini menjadi bahan tertawaan semua
orang,sebab kenyataannya buta huruf di desa-2 masih sangat besar
10. Sukses swasembada pangan.
Angka riil import beras dari bulog tidak
pernah transparan terbuka di era soeharto,bagaimana bisa menyebut swasembada
pangan.
11. Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun).
13. Sukses Gerakan Wajib Belajar.
Wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan oleh
soeharto adalah pembodohan kepada rakyat ,karena seharusnya
rakyat harus mendapat kesempatan pendidikan hingga universitas,bukan cuman
sekedar setingkat smp…!
14. Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh.
ini lahan korupsi yang dilakukan
oleh keluarga cendana (tutut,cs) dalam merongrong kocek pengusaha,dana-dana
gota sampai sekarang tidak pernah terbuka & transparan.
15. Sukses keamanan dalam negeri.
16. Investor asing mau menanamkan modal di
Indonesia.
17. Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan
cinta produk dalam negeri.
BAB III
PENUTUP
Pertumbuhan ekonomi maju pesat bawah resim soeharto,
tapi pada saat yang sama Indonesia menjadi salah satu Negara paling korup di
dunia denan elite kecil sebbagai penjarah kekayaan Negara. Ini sebuah paradox
perkembangan ekonomi terjadi di Negara yang digerogoti korupsi dna praktek
rent-seeking yang massif, sistematik dan endemik yang seharusnya mengganggu
bekerjanya ekonomi pasar secara substansial. Soeharto belajar dari kegagalan
rezim Soekarno yang berakhir dengan kekacauan ekonomi. Jika Soekarno
berkonsentrasi pada pembangunan Negara bangsa dan meyakini kesuksesan politik
mengatasi masalah ekonomi, maka misi fundamental Soeharto adalah pembangunan
ekonomi dengan membentuk tim teknokrat yang berhasil menstabilkan perekonomian.
Ekonomi bisa tumbuh meskipun pemerintah tidak mengelolanya dengan efisien.
Contohnya, perencanaan ekonomi gaya Uni Soviet berhasil mendorong pertumbuhan
ekonomi dan perubahan structural yang pesat akhir 1920-an hingga 1960-an. Salah
satu kunci untuk memahaminya adalah cadangan tenaga kerja yang besar dari
sektor pertanian meskipun produktivitasnya sangat terbatas jika tidak mendekati
nol. Transfer tenaga kerja dari pertanian ke industri mendorong pertumbuhan
ekonomi meskipun dengan efisiensi statis karena sinyal harga tidak memainkan
peran dalam proses perencanaan. Tetapi untuk mewujudkan proses perkembangan
seperti itu dibutuhkan cara-cara tertentu untuk membiayai pertumbuhan sektor
industry. Seidaknya secara teori, perencanaan sosialis mampu mewujudkannya
dengan menghapuskan properti pribadi dan mengeksploitasi petani melalui proses
kolektivisasi pertanian. Pralel dengan pembangunan ekonomi selama tahun-tahun
akhir rezim Soeharto yang mampu menciptakan cara lain untuk berinvestasi pada
sektor-sektor baru ekonomi modern yang terus berkembang.
DAFTAR PUSTAKA
Dwipayana,G
dan Kartahadimaja, Ramadhan.Otobiografi Soeharto (Pikiran, ucapan dan Tindakan
Saya.Jakarta:Citra Lamtoro Gung Persada,1998.
Onggo, Ira Tri, Ibu Tien dan Pak Harto,Falsafah Cinta
Abadi,Yogyakarta,Indoliterasi,2013.
Makasih Infonya , membatu saya mengerjakan tugas kuliah saya
BalasHapuslalu apa yg dapat diambil/dipelajari dari kepemimpinan soeharto??
BalasHapusijin untuk referensi ya
BalasHapus